
Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, kembali menjadi salah satu titik penting arus mudik dan balik di musim liburan tahun 2025. Sebagai pusat ekonomi, pendidikan, dan perdagangan di Jawa Timur, Lintas Kota Surabaya menjadi kota transit sekaligus tujuan akhir ribuan pemudik dari berbagai daerah.
Salah satu aspek yang paling menonjol dari arus mudik di kota ini adalah transportasi lintas kota. Baik itu jalur darat, laut, maupun udara, semuanya memiliki peran penting dalam melayani mobilitas masyarakat. Namun, transportasi lintas kota berbasis darat seperti bus antarkota, kereta api, hingga travel masih menjadi primadona bagi para pemudik yang ingin pulang kampung atau sekadar berlibur.
Moda transportasi bus antarkota menjadi pilihan utama bagi banyak pemudik karena harganya terjangkau dan aksesnya mudah. Terminal Purabaya atau yang lebih dikenal sebagai Terminal Bungurasih, tetap menjadi pusat keberangkatan dan kedatangan penumpang lintas kota terbesar di Surabaya.
Menurut data dari Dinas Perhubungan Jawa Timur, jumlah penumpang bus lintas kota di Terminal Bungurasih meningkat hingga 20 persen pada musim liburan tahun ini. Rute-rute populer seperti Surabaya–Madiun, Surabaya–Malang, Surabaya–Solo, hingga Surabaya–Jakarta selalu dipenuhi penumpang, bahkan beberapa perusahaan otobus menambah armada cadangan untuk memenuhi lonjakan permintaan.

Seorang penumpang asal Surabaya, Rani (27), mengaku lebih memilih menggunakan bus karena fleksibel. “Kalau bus itu banyak pilihan jam keberangkatannya. Harga tiket juga lebih murah dibandingkan kereta atau pesawat, jadi lebih cocok buat saya yang mudik ke Madiun,” ujarnya.
Selain bus, kereta api juga menjadi moda transportasi lintas kota yang sangat diandalkan pemudik. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 8 Surabaya mencatat peningkatan penjualan tiket hingga 90 persen untuk periode liburan tahun ini.
Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi menjadi pusat mobilitas ribuan penumpang setiap harinya. Rute favorit mencakup perjalanan menuju Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Banyuwangi.
Baca Juga: Kemacetan Lintas Kota Bandung Tuai Sorotan
Kelebihan kereta api adalah ketepatan waktu, kenyamanan, serta kapasitas penumpang yang lebih besar. Dengan layanan kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif, kereta api memberikan pilihan bagi berbagai lapisan masyarakat.
“Kalau naik kereta lebih nyaman, bisa istirahat dengan tenang, dan tidak khawatir macet di jalan,” kata Budi (45), pemudik asal lintas kota Surabaya yang hendak ke Yogyakarta. Selain bus dan kereta, jasa travel dan shuttle juga semakin diminati. Moda transportasi ini menawarkan perjalanan dengan armada mobil berkapasitas kecil, seperti Hiace atau Elf, yang lebih fleksibel dan cepat.
Travel biasanya melayani rute jarak menengah, seperti Surabaya–Malang, Surabaya–Kediri, atau Surabaya–Blitar. Dengan sistem antar-jemput dari rumah ke rumah, layanan ini sangat membantu pemudik yang ingin praktis tanpa harus repot ke terminal atau stasiun.
Harga tiket travel memang sedikit lebih tinggi dibandingkan bus, tetapi layanan yang lebih personal membuat moda ini semakin populer di kalangan keluarga muda dan pekerja kantoran.
Selain jalur darat, linta kota Surabaya juga memiliki Pelabuhan Tanjung Perak yang melayani perjalanan lintas kota sekaligus lintas pulau. Kapal penumpang dari Surabaya biasanya menuju Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Kupang. Moda laut ini menjadi pilihan bagi mereka yang ingin bepergian dengan biaya lebih murah meski waktu tempuhnya lebih lama.
Sementara itu, Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo juga mencatat lonjakan penumpang selama musim liburan. Meski tidak termasuk dalam kategori lintas kota darat, penerbangan domestik tetap menjadi alternatif cepat bagi pemudik jarak jauh, terutama tujuan Jakarta, Denpasar, Medan, dan Makassar.
Meski transportasi lintas kota Surabaya diandalkan pemudik, bukan berarti tanpa tantangan. Salah satunya adalah kemacetan yang terjadi di sekitar terminal, stasiun, dan bandara akibat meningkatnya volume kendaraan pribadi dan angkutan umum.
Selain itu, lonjakan penumpang juga memicu terjadinya overload di beberapa armada. Pemerintah Kota Surabaya bersama Dishub Jawa Timur rutin melakukan inspeksi kelayakan kendaraan (ramp check) demi memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah bekerja sama dengan operator transportasi menambah armada cadangan. PT KAI, misalnya, menyediakan kereta tambahan pada rute-rute favorit, sementara perusahaan otobus juga menyiapkan bus ekstra dengan jadwal khusus.
Selain itu, Dishub Jawa Timur menyiapkan posko pengamanan terpadu di titik-titik vital seperti Terminal Bungurasih, Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi, Pelabuhan Tanjung Perak, hingga Bandara Juanda. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjaga kelancaran arus mudik.
Musim liburan selalu menjadi momentum penting bagi pergerakan masyarakat di Surabaya. Transportasi lintas kota baik bus, kereta api, travel, kapal laut, maupun pesawat memainkan peran vital dalam mendukung mobilitas pemudik. qiuqiu99
Di antara berbagai moda transportasi tersebut, bus dan kereta api tetap menjadi primadona karena harganya terjangkau, akses mudah, dan kenyamanan yang ditawarkan. Namun, moda travel dan shuttle juga semakin diminati berkat layanan yang fleksibel.
Dengan dukungan pemerintah, operator transportasi, dan kesadaran masyarakat, arus mudik dan balik di Surabaya diharapkan berjalan lancar. Bagi pemudik, pilihan transportasi lintas kota Surabaya memberikan beragam opsi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, anggaran, dan kenyamanan masing-masing.