
Malam yang penuh emosi dan sejarah terjadi di Stadion Monumental Buenos Aires pada 5 Oktober 2025, saat Lionel Messi bermain untuk kali terakhir di hadapan pendukung Argentina dalam laga kandang. Dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Argentina melawan Venezuela, laga ini menjadi momen yang sangat spesial karena menandai penutupan babak karier internasional Messi di tanah kelahirannya, setelah lebih dari 20 tahun mengenakan kostum albiceleste.
Messi, yang sudah mengumumkan bahwa Piala Dunia 2026 akan menjadi turnamen terakhirnya di level internasional, memulai pertandingan dengan penuh tekad dan semangat yang luar biasa, membuat para pendukung di stadion dan pemirsa di seluruh dunia tak bisa menahan haru.
Sebelum pertandingan dimulai, Lionel Messi dan rekan-rekan setimnya menerima sambutan luar biasa dari para suporter yang memenuhi stadion. Nyanyian, tumpahan tifo, dan lambaian bendera Argentina memenuhi udara. Ada sesuatu yang berbeda di atmosfer malam itu, karena para pendukung tahu bahwa mereka sedang menyaksikan laga sejarah. Messi, yang telah memberikan banyak kenangan manis bagi Argentina, khususnya setelah meraih gelar Copa América 2021 dan Piala Dunia 2022, dihadapkan pada momen yang emosional ini.
Pada menit-menit awal, tim tamu Venezuela mencoba memberi perlawanan, namun Argentina dengan cepat menguasai permainan. Messi yang selalu menjadi pusat perhatian, memberikan assist brilian kepada Julian Alvarez, yang berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-15. Suasana stadion langsung bergemuruh, namun sorotan utama tetap tertuju pada Messi, yang tampak begitu bahagia melihat rekan satu timnya mencetak gol penting tersebut.
Pada babak pertama, Messi menunjukkan bahwa meskipun usia sudah menginjak 38 tahun, kualitasnya tetap tak terbantahkan. Di menit ke-33, Messi melakukan dribel khasnya, melewati dua bek Venezuela sebelum melepaskan tembakan melengkung yang mengarah ke sudut atas gawang lawan. Gol spektakuler ini langsung menambah koleksi gol internasional Messi menjadi 92 gol, semakin mendekati catatan legendaris Ali Daei yang memiliki 109 gol internasional.

Gol tersebut juga menegaskan bahwa meskipun masa pensiunnya semakin dekat, Lionel Messi masih memiliki sentuhan ajaib yang selalu ditunggu-tunggu oleh penggemarnya. Laga ini menjadi bukti bahwa meski usia bukan lagi mendukungnya, kecerdasan taktis dan visi permainan Messi tetap luar biasa.
Namun, di balik sorak sorai kemenangan, ada perasaan haru yang mendalam. Messi tampak beberapa kali menahan air mata setelah gol-gol yang tercipta, merasakan kedalaman emosinya dalam mengenang perjalanan panjang bersama tim nasional Argentina.
“Ini adalah momen yang sangat emosional bagi saya,” ujar Messi dengan suara terbata-bata setelah pertandingan usai. “Saya merasa terhormat bisa bermain untuk negara ini selama lebih dari dua dekade. Para suporter selalu memberikan cinta dan dukungan yang luar biasa. Saya ingin menikmati setiap detik pertandingan ini.”
Baca Juga: Emil Audero Bersinar saat Cremonese Bekuk AC Milan
Para pemain Venezuela pun menunjukkan rasa hormat mereka kepada Messi. Ketika pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Argentina, seluruh tim Venezuela mengerumuni Messi dan memberikan tepuk tangan sebagai penghormatan atas karier luar biasanya.
Tidak hanya Messi yang tampil gemilang, namun Argentina secara keseluruhan menunjukkan kualitasnya. Lionel Scaloni, pelatih timnas Argentina, tampak sangat puas dengan penampilan timnya. Nicolas Otamendi, Rodrigo De Paul, dan Enzo Fernandez memberikan performa solid di lini tengah dan belakang, sementara di depan, Lautaro Martínez menambah dua gol untuk Argentina.
Venezuela yang berusaha keras memberikan perlawanan sempat memperkecil ketertinggalan melalui gol dari Josef Martinez, namun dominasi Argentina terlalu kuat untuk dibendung. Kemenangan ini semakin menegaskan Argentina sebagai salah satu tim favorit di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah pertandingan berakhir, Lionel Messi menerima penghargaan dari Presiden AFA (Asosiasi Sepak Bola Argentina) dan seluruh tim, yang menunjukkan penghormatan mendalam kepada legenda mereka. Dalam konferensi pers, Scaloni menyatakan bahwa meskipun Messi akan segera pensiun dari timnas, pengaruh dan warisannya akan terus hidup dalam sepak bola Argentina.
“Messi telah memberi kami lebih dari sekadar trofi. Dia memberi kami kebanggaan, inspirasi, dan kenangan indah yang akan bertahan selamanya,” ujar Scaloni.
Pernyataan tersebut sejalan dengan rasa hormat yang datang dari seluruh dunia sepak bola. Tidak hanya penggemar Argentina, tetapi juga penggemar sepak bola global, yang mengakui bahwa Messi adalah salah satu pemain terbaik yang pernah ada. Momen perpisahan ini menandai akhir dari era yang luar biasa dalam sepak bola internasional, dan para penggemar tidak bisa menahan kesedihan melihat sang maestro untuk terakhir kalinya bermain di tanah airnya.
Laga ini mungkin merupakan pertandingan kandang terakhir Messi sebelum pensiun, namun warisan dan pengaruhnya akan terus menginspirasi generasi-generasi berikutnya. Sebagai seorang pemain yang sudah mengukir banyak rekor, memenangkan hampir semua trofi yang bisa dimenangi, Messi bukan hanya sekadar pemain. Dia adalah simbol dari perjuangan, keuletan, dan kecintaan terhadap permainan.
Dengan Piala Dunia 2026 sebagai turnamen internasional terakhirnya, Messi berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Argentina sebelum benar-benar mengakhiri karier internasionalnya. qiuqiu99
Laga Argentina vs Venezuela pada Oktober 2025 akan selalu dikenang oleh para pendukung sepak bola dunia, khususnya penggemar Argentina, sebagai laga terakhir Lionel Messi di depan publik kandang. Dengan performa luar biasa, gol-gol spektakuler, dan momen emosional yang mendalam, pertandingan ini menandai sebuah era yang akan dikenang sepanjang masa.
Meskipun Messi akan pensiun dari tim nasional, pengaruh dan prestasinya tidak akan pernah pudar, karena ia telah menulis sejarah yang tidak bisa digantikan oleh siapapun.