
Jakarta, kota metropolitan yang tak pernah tidur, ternyata menyimpan banyak kisah misteri di balik gemerlap lampu dan hiruk pikuk warganya. Salah satu kisah yang paling melegenda hingga kini adalah tentang penampakan kuntilanak di sekitar Jembatan Ancol, sebuah tempat yang secara geografis tak jauh dari kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Kisah ini sudah beredar sejak puluhan tahun lalu dan terus menjadi bahan pembicaraan masyarakat hingga kini, bahkan disebut-sebut menjadi inspirasi film horor nasional.
Cerita tentang kuntilanak di Jembatan Ancol sudah ada sejak tahun 1960-an. Sosok perempuan berambut panjang, berwajah pucat, dan berbaju putih ini sering kali dikabarkan muncul saat malam hari, terutama menjelang dini hari. Banyak saksi yang mengaku melihatnya berdiri di pinggir jembatan, menunduk diam, atau bahkan tiba-tiba menghilang begitu saja ketika didekati.
Menurut beberapa versi cerita rakyat, kuntilanak yang menghuni Jembatan Ancol disebut-sebut sebagai arwah dari seorang gadis bernama Sundel Bolong atau kadang disebut sebagai Maryam, yang tewas secara tragis dan tidak mendapatkan keadilan semasa hidupnya. Karena itulah, arwahnya dianggap gentayangan dan menghuni lokasi tersebut sebagai bentuk “penantian” yang belum usai.
Beberapa warga sekitar dan pengendara yang biasa melintasi jembatan di malam hari mengaku pernah mengalami kejadian ganjil. Andi (32), seorang pengemudi ojek online, mengaku pernah melihat penampakan wanita berpakaian putih berdiri mematung di tepi jembatan sekitar pukul 02.30 dini hari.
“Saya kira orang gila, tapi pas saya lihat lagi, mukanya pucat, matanya kosong, dan tiba-tiba hilang begitu saja waktu saya menoleh ke belakang,” kata Andi dengan nada serius.

Cerita lain datang dari Yuli (29), warga Pademangan, yang sempat merasa diganggu ketika melintas seorang diri menggunakan motor. “Saya tiba-tiba merasa dingin sekali dan motor saya seperti berat. Ketika saya berhenti, saya mendengar suara tawa perempuan dari arah belakang, padahal jalanan kosong,” ujarnya.
Kisah tentang kuntilanak di Jembatan Ancol memang sudah menjadi bagian dari urban legend Jakarta. Namun sebagian orang menganggap bahwa semua itu hanyalah hasil dari sugesti dan rasa takut yang berlebihan, apalagi saat malam hari di tempat yang sepi dan gelap.
Psikolog dan ahli perilaku manusia, Dr. Hermawan Putra, menjelaskan bahwa rasa takut bisa memicu halusinasi sesaat, terutama jika seseorang sudah mendengar atau percaya terhadap kisah-kisah seram di tempat tertentu. “Otak manusia bisa memunculkan bentuk-bentuk visual yang berkaitan dengan memori atau imajinasi, apalagi jika berada dalam kondisi stres, lelah, atau cemas,” jelasnya.
Baca Juga: Kereta Hantu Manggarai: Penampakan dan Jalur Tak Terlihat
Meski demikian, tak sedikit pula paranormal yang menyebut bahwa Jembatan Ancol memang menyimpan energi mistis kuat karena menjadi tempat yang dulu pernah terjadi berbagai peristiwa tragis. Ada yang menyebut bahwa kawasan tersebut merupakan bekas lokasi pembunuhan, tempat pembuangan mayat, bahkan ritual-ritual gelap.
Kisah horor Jembatan Ancol bahkan pernah diangkat ke layar lebar. Film berjudul “Si Manis Jembatan Ancol” yang rilis pada tahun 1990-an dan versi reboot-nya di tahun 2019 adalah bukti bagaimana cerita mistis ini menjadi bagian dari budaya populer. Dalam film tersebut, digambarkan sosok kuntilanak yang tidak sepenuhnya jahat, namun merupakan korban ketidakadilan yang akhirnya menjadi legenda di jembatan itu.
Selain film, cerita ini juga kerap muncul dalam konten-konten horor di media sosial, podcast, hingga program televisi misteri. Banyak kreator konten yang sengaja datang ke lokasi jembatan saat malam hari untuk “menguji nyali” atau merekam aktivitas yang tak kasat mata.
Warga sekitar Jembatan Ancol sudah terbiasa dengan cerita-cerita horor yang berkembang. Bahkan beberapa di antara mereka percaya bahwa tempat itu memang sebaiknya tidak dilintasi sendirian di atas pukul 12 malam, terutama oleh perempuan atau orang-orang yang sedang mengalami masalah batin.
Beberapa sesepuh setempat menyarankan agar pengendara yang melintas di malam hari selalu membaca doa, tidak menoleh ke belakang jika mendengar suara aneh, dan tidak mengucapkan kata-kata yang merendahkan tempat tersebut.
Dalam waktu-waktu tertentu, warga juga kerap melakukan ritual tolak bala atau tabur bunga di sekitar jembatan sebagai bentuk penghormatan dan pengaman energi spiritual.
Apakah kuntilanak di Jembatan Ancol benar-benar ada? Jawabannya tergantung pada sudut pandang masing-masing. Bagi sebagian orang, ini hanyalah cerita rakyat yang terus dibumbui dari waktu ke waktu. Namun bagi mereka yang pernah mengalami langsung kejadian-kejadian ganjil di lokasi tersebut, kisah ini bukanlah sekadar mitos. vipqiuqiu99
Yang jelas, legenda tentang Jembatan Ancol dan penunggu malamnya akan terus menjadi bagian dari cerita Jakarta yang tak lekang oleh waktu menghantui, menghibur, dan menjadi pengingat bahwa kota besar pun menyimpan sisi gelap yang tak semua orang berani menyentuhnya.