
Xiaomi resmi mengumumkan sistem operasi terbaru bernama HyperOS yang akan menggantikan MIUI, antarmuka pengguna khas Xiaomi yang telah digunakan selama lebih dari satu dekade. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Xiaomi, Lei Jun, dalam acara peluncuran global yang digelar di Beijing dan disiarkan secara daring ke seluruh dunia.
Dengan hadirnya HyperOS, menandai babak baru dalam ekosistem perangkat pintarnya. Sistem operasi ini tidak hanya ditujukan untuk smartphone, tetapi juga untuk perangkat IoT (Internet of Things) seperti tablet, smart TV, smartwatch, bahkan mobil listrik.
MIUI pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 dan telah melalui lebih dari 14 versi selama 13 tahun. Sistem ini menjadi tulang punggung pengalaman pengguna pada perangkat Xiaomi, Redmi, dan POCO.
Namun seiring berkembangnya kebutuhan pengguna dan semakin kompleksnya ekosistem Xiaomi, perusahaan merasa bahwa MIUI sudah tidak lagi cukup fleksibel untuk memenuhi tantangan masa depan. Oleh karena itu, HyperOS diciptakan dari nol dengan pendekatan yang lebih modern, ringan, dan terbuka.
“HyperOS bukan hanya sekadar pengganti MIUI, tetapi merupakan fondasi baru untuk semua perangkat pintar Xiaomi,” ujar Lei Jun dalam presentasinya.
HyperOS adalah sistem operasi lintas perangkat yang dirancang untuk menyatukan berbagai produk ini dalam satu ekosistem yang saling terintegrasi. HyperOS dibangun berdasarkan kernel Linux dan Xiaomi Vela, sistem ringan milik Xiaomi yang sebelumnya dikembangkan untuk perangkat IoT.

Salah satu keunggulan HyperOS adalah efisiensi ukuran file yang jauh lebih kecil dibanding MIUI. Jika MIUI memiliki ukuran file sistem lebih dari 4GB, HyperOS hanya berukuran sekitar 1.5GB, sehingga lebih ringan dan hemat ruang penyimpanan, bahkan untuk perangkat entry-level.
HyperOS juga mendukung real-time synchronization, memungkinkan pengguna berpindah antar perangkat ini dengan lebih seamless, misalnya dari ponsel ke tablet, atau dari jam tangan ke mobil pintar.
Sistem operasi baru ini juga membawa peningkatan besar di sisi kecerdasan buatan (AI). HyperOS dilengkapi dengan AI Smart Engine yang dapat mempelajari perilaku pengguna dan memberikan pengalaman yang lebih personal, termasuk pengaturan aplikasi, konsumsi daya, hingga tata letak layar.
Baca Juga: Samsung Perkenalkan Galaxy Z Fold6, Lebih Tipis dan Tahan Lama
Fitur seperti AI Live Wallpaper, AI Voice Assistant, dan AI Kamera kini bekerja lebih cepat dan presisi berkat pemrosesan berbasis mesin pintar di perangkat. Bahkan untuk urusan fotografi, HyperOS memperkenalkan fitur Scene Recognition yang dapat mengenali objek dan latar belakang secara otomatis lalu menyesuaikan warna dan pencahayaan secara instan.
Di sisi keamanan, HyperOS mengadopsi sistem proteksi yang lebih ketat dengan HyperShield, sebuah mekanisme enkripsi end-to-end yang melindungi data pengguna saat berpindah antar perangkat. Sistem ini juga didesain untuk menangkal serangan siber dengan pembaruan keamanan rutin dan otentikasi dua lapis.
Tampilan HyperOS membawa penyegaran visual yang signifikan. Produk ini tetap mempertahankan beberapa elemen desain MIUI yang ikonik, namun dengan penyederhanaan dan konsistensi yang lebih tinggi. Animasi terasa lebih halus, respons layar lebih cepat, dan konsumsi baterai juga lebih hemat.
HyperOS juga mendukung multitasking lanjutan, termasuk fitur split screen, floating window, dan seamless drag-and-drop antar aplikasi. Selain itu, pengguna bisa mengatur tema, font, dan ikon secara lebih fleksibel tanpa mengganggu performa.
Xiaomi mengonfirmasi bahwa HyperOS akan mulai digunakan secara global pada Xiaomi 14 Series, yang menjadi smartphone flagship pertama dengan sistem operasi ini. Setelah itu, pembaruan akan digulirkan ke perangkat lain seperti:
- Xiaomi 13 Series
- Redmi Note 13 Series
- Xiaomi Pad 6
- POCO F5 dan POCO X5 Pro
- Smart TV dan wearable terbaru Xiaomi
Peluncuran bertahap akan dilakukan mulai akhir tahun 2025 hingga awal 2026. Xiaomi juga memastikan bahwa perangkat lama yang memenuhi spesifikasi akan tetap mendapatkan dukungan HyperOS, meskipun dengan fitur yang disesuaikan.
Produk ini tidak hanya menargetkan pengguna akhir, tetapi juga komunitas pengembang. HyperOS akan hadir dengan HyperOS SDK yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi lintas perangkat dengan lebih mudah.
Xiaomi juga membuka peluang integrasi untuk pihak ketiga, termasuk pengembang aplikasi smart home, kendaraan, dan perangkat kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa HyperOS tidak hanya bersaing di ranah smartphone, tetapi juga di panggung ekosistem pintar global. vipqiuqiu99
Dengan peluncuran HyperOS, Produk ini menegaskan komitmennya untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem perangkat pintar global. Pergantian dari MIUI ke HyperOS bukan sekadar pergantian nama, melainkan transformasi besar dalam cara Xiaomi menghadirkan teknologi kepada pengguna.
Lebih ringan, lebih pintar, dan lebih aman HyperOS siap membawa pengalaman digital Xiaomi ke era baru yang lebih terhubung dan efisien.