
Kekalahan memalukan menimpa Santos FC setelah dibantai oleh Vasco da Gama dengan skor telak 0-6 pada lanjutan Liga Brasil 2025. Laga yang digelar di Estádio São Januário, Minggu (17/8), menjadi salah satu kekalahan terbesar dalam sejarah Santos dan memicu reaksi emosional dari bintang mereka, Neymar Jr., yang tak kuasa menahan tangis usai pertandingan.
Sejak menit awal, Vasco tampil agresif dengan menekan pertahanan Santos. Gol cepat tercipta pada menit ke-8 lewat striker andalan Vasco, Pedro Raul, yang memanfaatkan kesalahan lini belakang lawan.
Belum sempat bangkit, Santos kembali kebobolan pada menit ke-20 melalui sepakan jarak jauh Payet, yang kini memperkuat Vasco. Situasi semakin buruk ketika lini belakang Santos gagal menjaga pergerakan sayap kanan Vasco, membuat skor berubah menjadi 3-0 di menit ke-35.
Pada babak kedua, bukannya memperbaiki keadaan, Santos justru semakin terpuruk. Vasco mencetak tiga gol tambahan melalui Gabriel Pec (57’), Andrey Santos (70’), dan penalti Dimitri Payet (84’). Skor akhir 6-0 menjadi mimpi buruk bagi tim berjuluk Peixe.
Neymar, yang kembali ke Santos pada musim panas 2025 setelah meninggalkan Al-Hilal, diharapkan bisa menjadi pembeda bagi tim. Namun dalam laga ini, ia justru tak berdaya menghadapi dominasi Vasco.

Saat peluit panjang berbunyi, kamera televisi menangkap momen emosional ketika Neymar duduk di rumput sambil menutupi wajahnya. Air mata terlihat mengalir, dan beberapa rekan setim mencoba menenangkannya.
Bagi Neymar, kekalahan ini sangat menyakitkan. Selain menjadi salah satu kekalahan terbesar dalam karier klubnya, hasil buruk tersebut juga menodai momen comeback-nya bersama Santos yang seharusnya membawa harapan baru.
“Ini hari yang sangat sulit. Saya pulang untuk membantu Santos bangkit, tapi malam ini terasa seperti mimpi buruk. Kami harus segera memperbaiki diri,” ujar Neymar singkat dalam wawancara usai pertandingan.
Baca Juga: Jay Idzes Resmi Jadi Bek Termahal Sassuolo
Kekalahan telak tersebut langsung membawa konsekuensi besar. Manajemen Santos mengumumkan pemecatan pelatih kepala Fábio Carille hanya beberapa jam setelah laga usai.
Dalam pernyataan resmi klub, pihak manajemen menyebut keputusan itu diambil demi menyelamatkan sisa musim dan mengembalikan kepercayaan suporter. “Kami berterima kasih atas dedikasi Carille, namun hasil yang didapat tim dalam beberapa pertandingan terakhir jauh dari harapan. Santos membutuhkan arah baru,” demikian bunyi pernyataan klub.
Carille sendiri tidak hadir dalam konferensi pers usai laga. Namun sejumlah media Brasil melaporkan bahwa hubungannya dengan beberapa pemain senior, termasuk Neymar, sudah renggang sejak awal musim.
Kekalahan memalukan ini juga memicu kemarahan besar di kalangan suporter Santos. Ribuan fans yang hadir di stadion meluapkan kekecewaan mereka dengan meneriakkan yel-yel protes sepanjang pertandingan. Di media sosial, tagar #ForaCarille dan #SantosHumilhado menjadi trending di Brasil.
“Ini bukan Santos yang kami kenal. Klub sebesar ini tidak pantas kalah 0-6,” tulis salah satu fans di Twitter.
Bahkan beberapa suporter mendesak manajemen untuk segera melakukan perombakan total, baik di level pelatih maupun manajemen pemain. Mereka menilai klub terlalu bergantung pada nama besar Neymar, tanpa membangun tim yang solid.
Kekalahan 0-6 ini masuk dalam daftar kekalahan terbesar dalam sejarah Santos. Klub legendaris yang pernah diperkuat Pelé dan Robinho itu dikenal sebagai salah satu tim tersukses di Brasil, dengan catatan tiga kali juara Copa Libertadores.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, performa Santos memang menurun. Mereka bahkan sempat terdegradasi ke Serie B pada musim 2023, sebelum kembali promosi tahun 2024. Harapan untuk bangkit di musim ini justru pupus sementara dengan hasil memalukan melawan Vasco.
Meski terpukul, Neymar menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menulis: “Kami jatuh, tapi kami akan bangkit. Santos lebih besar dari kekalahan ini.”
Manajemen klub kini dikabarkan tengah mencari pengganti Carille. Beberapa nama mencuat, termasuk pelatih muda Fernando Diniz dan eks manajer internasional Jorge Sampaoli. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian siapa yang akan memimpin tim.
Bagi Neymar dan Santos, perjalanan musim masih panjang. Namun kekalahan telak ini jelas menjadi peringatan keras bahwa dibutuhkan perubahan signifikan agar klub bisa kembali bersaing di papan atas Liga Brasil.
Laga antara Vasco dan Santos bukan hanya soal skor telak 6-0, tetapi juga sebuah pukulan mental yang dalam bagi Neymar dan seluruh elemen klub. Air mata Neymar mencerminkan besarnya ekspektasi publik terhadap dirinya dan Santos, sementara pemecatan pelatih Carille menunjukkan betapa seriusnya manajemen dalam merespons krisis. qiuqiu99
Kini, yang menjadi pertanyaan adalah apakah Santos mampu bangkit dari keterpurukan ini, atau justru kembali terjerumus dalam periode kelam yang pernah mereka alami beberapa tahun lalu.
Satu hal yang pasti, kekalahan memalukan dari Vasco akan tercatat dalam sejarah panjang Santos sebagai salah satu titik terendah klub, sekaligus ujian terbesar bagi Neymar dalam membuktikan cintanya untuk tim masa kecilnya.