Bandung, kota kembang yang sarat akan pesona dan peninggalan kolonial, tak hanya menyimpan keindahan arsitektur, tetapi juga kisah-kisah urban legend yang melegenda. Salah satu yang paling santer dan paling misterius adalah cerita mengenai Rumah Kentang Dharmawangsa.
Meskipun namanya sering dikaitkan dengan rumah di Jakarta (Jalan Dharmawangsa/Prapanca), di Bandung sendiri—terutama di kawasan seperti Jalan Banda atau Jalan Aceh—terdapat pula kisah serupa mengenai Rumah Kentang, yang aura mistisnya telah lama menghantui imajinasi masyarakat Kota Kembang.
Nama “Rumah Kentang” muncul dari sebuah legenda tragis yang menjadi inti dari keseluruhan misteri. Kisah yang paling populer menyebutkan bahwa dahulu kala, di salah satu rumah mewah bergaya kolonial tersebut, terjadi sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa seorang anak kecil.
Konon, sang ibu atau pengasuh sedang merebus kentang dalam kuali atau panci besar. Tanpa disengaja, anak kecil yang masih balita itu terjatuh dan tewas mengenaskan di dalam kuali berisi air mendidih tersebut.

Versi lain bahkan menyebutkan bahwa anak tersebut adalah anak Belanda yang tewas saat orang tuanya sedang berpesta, atau bahkan versi yang lebih gelap, anak tersebut dijatuhkan oleh asisten rumah tangga yang kesal.
Baca Juga: Kuyang: Urban Legend Kalimantan Pemburu Darah dan Janin
Terlepas dari perbedaan detailnya, titik fokus legenda ini adalah kematian tragis seorang anak yang berhubungan dengan proses merebus kentang.
Sejak peristiwa memilukan itu, rumah tua tersebut mulai diselimuti aura horor yang tak terhindarkan. Berikut adalah beberapa misteri yang paling sering diceritakan dari mulut ke mulut:
- Aroma Kentang Rebus yang Menyengat: Ini adalah ciri khas utama Rumah Kentang. Warga sekitar, terutama pada malam hari atau waktu-waktu tertentu, seringkali mencium aroma kentang rebus yang pekat dan menyengat dari sekitar rumah, padahal tidak ada aktivitas memasak kentang di sana. Aroma inilah yang dipercaya sebagai pertanda kehadiran arwah penasaran sang bocah.
- Tangisan Anak Kecil: Sering terdengar suara tangisan atau rengekan anak kecil yang memilukan dari dalam atau pekarangan rumah, seolah mencari ibunya atau meminta pertolongan.
- Penampakan Sosok Anak Kecil: Beberapa saksi mata mengaku pernah melihat penampakan sosok anak kecil yang berlarian di pekarangan, atau bahkan sosok anak berwajah hancur akibat luka bakar.
- Kehadiran Makhluk Lain: Ada pula kisah tentang penampakan noni Belanda, atau bahkan anjing jadi-jadian/siluman berbadan besar dengan mata merah menyala yang terlihat berkeliaran di Jalan Banda/Aceh dan menghilang di depan rumah tersebut.
Seperti banyak urban legend lainnya, kisah Rumah Kentang Dharmawangsa selalu berada di garis batas antara mitos dan realita. Meskipun banyak yang percaya pada keangkerannya, ada juga pihak yang berusaha mencari penjelasan logis.
Beberapa berpendapat bahwa bau kentang sebenarnya berasal dari jenis tanaman tertentu di sekitar rumah, atau hanya imajinasi yang dikembangkan seiring waktu.
Namun, daya tarik misteri ini begitu kuat. Kisah tragis seorang anak yang meninggal dalam kuali kentang telah menjadi warisan lisan yang terus diceritakan, bahkan telah diadaptasi ke layar lebar.
Seiring berjalannya waktu, beberapa lokasi yang pernah disebut sebagai “Rumah Kentang” di Bandung kini telah mengalami perubahan. Beberapa ada yang sempat terbengkalai, namun kini telah dipugar dan dialihfungsikan.
Salah satunya (yang terletak di Jalan Aceh) bahkan telah berubah menjadi tempat wisata kuliner/restoran. Perubahan fungsi ini diharapkan dapat menepis kesan angker dan meramaikan kembali area tersebut.
Meskipun wujud fisiknya berubah, Rumah Kentang Dharmawangsa (atau Rumah Kentang Bandung) akan selalu abadi dalam benak masyarakat Bandung, sebagai salah satu legenda paling kelam, paling misterius, dan paling dikenang di Kota Kembang. vipqiuqiu99
Kisah ini mengajarkan kita bahwa di balik kemegahan arsitektur kolonial, selalu ada cerita tragis yang tersembunyi, menunggu untuk diceritakan kembali.







