Presiden Prabowo Subianto Copot Budi Gunawan dari Menko Polkam

Keputusan mengejutkan datang dari Istana Negara. Presiden Prabowo Subianto secara resmi mencopot Budi Gunawan dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam). Pergantian ini diumumkan melalui konferensi pers terbatas di Jakarta pada Senin siang dan langsung menimbulkan beragam spekulasi di kalangan politik nasional.

Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pencopotan Budi Gunawan merupakan bagian dari evaluasi kinerja kabinet dan kebutuhan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menjaga stabilitas nasional.

“Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang. Saya menghargai jasa Pak Budi Gunawan selama menjabat Menko Polkam, tetapi saat ini saya merasa perlu ada penyegaran dan percepatan kinerja dalam menghadapi tantangan politik, hukum, dan keamanan ke depan,” ujar Prabowo.

Meski tidak merinci lebih jauh, sejumlah sumber di Istana menyebut bahwa ada perbedaan pandangan strategis terkait penanganan isu keamanan dan politik domestik antara Budi Gunawan dengan beberapa menteri lain.

Budi Gunawan, yang akrab disapa BG, merupakan tokoh lama di lingkaran politik dan keamanan Indonesia. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini dipercaya menjadi Menko Polkam pada awal pemerintahan Prabowo.

Prabowo Subianto Copot Budi Gunawan

Selama menjabat, BG dikenal sebagai figur yang menjaga komunikasi erat dengan aparat penegak hukum, termasuk Polri dan TNI. Namun, di tengah dinamika politik belakangan ini, ia dinilai kurang gesit merespons berbagai isu krusial, seperti gelombang demonstrasi, meningkatnya ancaman kejahatan siber, hingga persoalan keamanan di Papua.

Keputusan pencopotan BG tentu memicu berbagai spekulasi. Sejumlah pengamat menilai langkah Prabowo tidak hanya didasari faktor teknis, tetapi juga sarat dengan nuansa politik.

“Pencopotan Budi Gunawan bisa dibaca sebagai langkah konsolidasi politik Presiden Prabowo. Beliau ingin memastikan kementerian strategis seperti Menko Polkam benar-benar sejalan dengan visinya. Apalagi ini tahun pertama masa pemerintahannya,” ujar Dr. Rahman Hidayat, pengamat politik Universitas Indonesia.

Baca Juga: Ahmad Syahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan NasDem dari DPR RI

Ada pula spekulasi bahwa hubungan BG dengan beberapa partai politik pendukung pemerintah mengalami ketegangan, sehingga posisinya dianggap tidak lagi aman.

Hingga berita ini diturunkan, Presiden Prabowo Subianto belum mengumumkan nama resmi pengganti Menko Polkam. Namun, beberapa nama mulai disebut-sebut, di antaranya:

  • Hadi Tjahjanto (Menteri ATR/BPN, mantan Panglima TNI)
  • Moeldoko (Kepala Staf Kepresidenan, mantan Panglima TNI)
  • Mahfud MD (mantan Menko Polhukam era Presiden Jokowi)

Sumber internal Istana menyebutkan bahwa Prabowo menginginkan sosok dengan pengalaman militer maupun hukum yang kuat, serta kemampuan menjaga keseimbangan politik di kabinet.

Dalam pernyataan singkat, Budi Gunawan menerima keputusan Presiden dengan lapang dada.

“Saya menghormati keputusan Presiden. Ini adalah bagian dari dinamika politik dan penyegaran kabinet. Saya berterima kasih telah diberi kesempatan mengabdi. Ke depan, saya tetap siap mendukung pemerintah dari posisi apa pun,” kata BG.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki masalah pribadi dengan Presiden Prabowo.

Pergantian Menko Polkam bukanlah hal kecil, mengingat posisi ini menjadi poros koordinasi bagi kementerian strategis, mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, hingga Polri dan BIN.

Beberapa pihak khawatir pergantian ini bisa memunculkan ketidakstabilan sementara, terutama jika proses transisi tidak berjalan mulus. Namun, Istana menegaskan bahwa seluruh jajaran kabinet tetap solid dan siap menjalankan instruksi Presiden.

Keputusan Prabowo menuai beragam reaksi.

  • Fraksi partai pendukung menilai langkah reshuffle ini sebagai upaya memperkuat pemerintahan.
  • Oposisi justru mengkritik langkah tersebut sebagai bentuk ketidakstabilan internal.
  • Di media sosial, nama Budi Gunawan langsung menjadi trending, dengan warganet memperdebatkan apakah pencopotan ini murni karena kinerja atau sarat intrik politik.

Pencopotan Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam menandai langkah tegas Presiden Prabowo Subianto dalam mengatur formasi kabinetnya. Meski alasan resmi yang disampaikan adalah penyegaran dan percepatan kinerja, spekulasi politik tetap berkembang. qiuqiu99

Ke depan, publik menunggu siapa sosok yang akan dipercaya menggantikan posisi penting tersebut. Yang jelas, keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap arah politik, hukum, dan keamanan Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

Related Posts

Ahmad Syahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan NasDem dari DPR RI

Partai NasDem resmi mengambil langkah tegas terhadap dua kadernya yang juga anggota DPR RI, Ahmad Syahroni dan Nafa Urbach. Keduanya dinonaktifkan dari keanggotaan fraksi DPR setelah munculnya kontroversi terkait keikutsertaan…

Eko Patrio dan Uya Kuya Dinonaktifkan PAN dari DPR

Suasana politik nasional kembali memanas setelah Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi mengumumkan penonaktifan dua kader sekaligus anggota DPR, yakni Eko Patrio dan Uya Kuya. Keputusan ini diambil menyusul keterlibatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *