
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan sengketa wilayah Blok Ambalat dengan Malaysia melalui jalur damai dan dialog diplomatik. Pernyataan ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, usai menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan terkait perkembangan isu tersebut.
Ambalat, yang terletak di perairan Laut Sulawesi, telah menjadi wilayah yang diperebutkan Indonesia dan Malaysia selama lebih dari dua dekade. Kawasan ini tidak hanya memiliki nilai strategis dalam jalur pelayaran internasional, tetapi juga diyakini menyimpan cadangan minyak dan gas yang cukup besar.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia tidak ingin konflik ini berkembang menjadi ketegangan militer. Ia menegaskan bahwa persahabatan dan hubungan baik antara kedua negara harus diutamakan.
“Indonesia dan Malaysia adalah saudara serumpun. Sengketa wilayah seperti Ambalat sebaiknya diselesaikan lewat meja perundingan, bukan dengan kekuatan senjata,” ujar Prabowo.
Menurutnya, diplomasi yang konsisten, disertai dengan bukti historis dan hukum yang kuat, akan menjadi kunci untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.
Sengketa Ambalat bermula pada awal 2000-an ketika Malaysia mengklaim sebagian wilayah perairan yang menurut Indonesia masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.

Indonesia menolak klaim tersebut, menegaskan bahwa peta wilayah nasional dan bukti sejarah menunjukkan Ambalat adalah bagian dari kedaulatan Indonesia. Beberapa kali, kapal patroli dan pesawat militer kedua negara sempat saling berhadapan di wilayah tersebut, meskipun tidak sampai terjadi bentrokan bersenjata.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan dokumen pendukung yang akan digunakan dalam proses perundingan lanjutan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa tim negosiasi khusus telah dibentuk untuk memastikan pembahasan berjalan efektif.
“Kami akan membawa pendekatan diplomasi yang mengedepankan win-win solution, tanpa mengorbankan kedaulatan dan kepentingan nasional,” kata Retno.
Baca Juga: Pengibaran Bendera One Piece di Indonesia, Begini Respon MPR
Selain diplomasi bilateral, Indonesia juga menyiapkan opsi penyelesaian melalui Mahkamah Internasional apabila negosiasi menemui jalan buntu. Namun, opsi tersebut disebut sebagai langkah terakhir.
Walaupun Prabowo menekankan jalur damai, pemerintah tetap memperkuat patroli keamanan laut di kawasan tersebut. Kementerian Pertahanan dan TNI AL memastikan bahwa aktivitas patroli dilakukan untuk mencegah pelanggaran batas wilayah dan menjaga keamanan nelayan Indonesia.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut bahwa peningkatan patroli dilakukan secara terukur agar tidak memicu ketegangan baru. “Kita menjaga kedaulatan tanpa menantang atau memprovokasi pihak lain. Tugas kita memastikan wilayah Indonesia tetap aman,” jelasnya.
Ambalat diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, sehingga penyelesaiannya akan berdampak langsung pada sektor energi nasional. Selain itu, kawasan ini juga strategis sebagai jalur pelayaran internasional yang menghubungkan berbagai negara di Asia Tenggara.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Anwar Siregar, mengatakan bahwa sikap Indonesia yang konsisten mendorong penyelesaian damai dapat meningkatkan citra diplomasi Indonesia di mata dunia.
“Ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mengutamakan penyelesaian sengketa secara beradab, sekaligus tetap menjaga hak kedaulatannya,” ujarnya.
Meskipun ada sengketa, hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia tetap terjalin di berbagai bidang, mulai dari perdagangan, pariwisata, hingga kerja sama keamanan regional. Kedua negara juga merupakan anggota aktif ASEAN, yang memiliki komitmen untuk menjaga stabilitas kawasan.
Pemerintah berharap bahwa perundingan Ambalat bisa menjadi contoh penyelesaian konflik wilayah di Asia Tenggara tanpa kekerasan. Prabowo menutup pernyataannya dengan ajakan untuk seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang dan percaya pada proses yang sedang berjalan.
“Kita adalah bangsa besar yang mampu mempertahankan kedaulatan dengan cara terhormat. Mari kita bersatu mendukung langkah diplomasi ini,” pungkasnya. vipqiuqiu99
Dengan arah kebijakan yang mengutamakan perundingan, bukti hukum internasional, dan penguatan pengamanan wilayah, pemerintah Indonesia optimistis sengketa Ambalat dapat menemukan titik damai yang menguntungkan kedua pihak, tanpa mengorbankan kedaulatan negara.