Erdogan Resmikan Steel Dome, Pertahanan Udara Canggih Penyaing Iron Dome

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, resmi meresmikan sistem pertahanan udara terbaru bernama Steel Dome. Sistem ini digadang-gadang sebagai jawaban Turki atas dominasi teknologi pertahanan udara Israel, Iron Dome, yang selama bertahun-tahun menjadi salah satu sistem paling canggih dan efektif di dunia.

Dengan peresmian ini, Turki menegaskan posisinya sebagai kekuatan militer regional yang terus mengembangkan teknologi mandiri di sektor pertahanan, sekaligus memperkuat ambisinya untuk tidak bergantung pada alutsista dari negara Barat.

Steel Dome adalah sistem pertahanan udara berbasis rudal yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat ancaman udara, mulai dari roket jarak pendek, drone, hingga rudal balistik taktis.

Sistem ini dikembangkan oleh industri pertahanan Turki melalui konsorsium antara ASELSAN (produsen elektronik militer), ROKETSAN (pengembang rudal), dan HAVELSAN (perusahaan perangkat lunak pertahanan).

Steel Dome menggunakan radar phased array generasi terbaru yang mampu mendeteksi ancaman dalam radius hingga 200 kilometer. Rudal interseptor yang digunakan adalah Gökdemir Block-II, versi terbaru dari keluarga rudal udara-ke-udara Turki yang diadaptasi untuk peluncuran darat.

Erdogan

Beberapa fitur unggulan yang dipamerkan oleh Kementerian Pertahanan Turki saat peresmian antara lain:

  • Multiple Target Engagement – Steel Dome mampu melacak hingga 100 target sekaligus dan mencegat 20 di antaranya secara bersamaan.
  • Artificial Intelligence (AI) Assisted Targeting – Sistem komputer berbasis kecerdasan buatan memungkinkan respon cepat dan akurat terhadap serangan simultan.
  • All-Weather Operation – Mampu beroperasi dalam segala kondisi cuaca, baik siang maupun malam.
  • Drone Defense Integration – Selain rudal, Steel Dome juga menggunakan laser energi tinggi untuk menembak jatuh drone kecil yang sulit dideteksi radar.
  • Mobility – Sistem ini dipasang pada truk militer sehingga dapat dipindahkan ke lokasi strategis sesuai kebutuhan operasi.

Dengan fitur ini, Steel Dome diproyeksikan tidak hanya melindungi kota-kota besar di Turki, tetapi juga fasilitas vital seperti pangkalan militer, kilang minyak, dan pembangkit listrik.

Baca Juga: Jet Tempur Malaysia Meledak di Udara setelah Alami Kecelakaan

Dalam pidatonya, Presiden Erdogan menyatakan bahwa Steel Dome adalah “simbol kemandirian teknologi pertahanan Turki”.

“Hari ini, kita membuktikan bahwa Turki tidak lagi sekadar pengguna, tetapi juga pencipta teknologi pertahanan udara tercanggih di dunia. Steel Dome akan menjaga langit kita dari setiap ancaman,” ujar Erdogan dalam acara peresmian di Ankara.

Turki memang dikenal ambisius dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Setelah sukses memproduksi drone tempur Bayraktar TB2 dan jet tempur generasi kelima KAAN, kini Turki melangkah lebih jauh dengan membangun sistem pertahanan udara strategis.

Banyak analis militer menyebut Steel Dome sebagai “penantang Iron Dome”, sistem pertahanan Israel yang terbukti ampuh mencegat ribuan roket dalam konflik di Gaza.

Perbandingan utama:

  • Iron Dome: efektif melawan roket jarak pendek (4–70 km) dengan tingkat keberhasilan 90%.
  • Steel Dome: selain roket jarak pendek, juga mampu menghadapi rudal balistik jarak menengah dan drone swarm.
  • Iron Dome lebih fokus pada proteksi kota padat penduduk.
  • Steel Dome diklaim lebih fleksibel dengan mobilitas tinggi dan integrasi ke berbagai sistem NATO maupun non-NATO.

Namun, beberapa pengamat menilai klaim keunggulan Steel Dome masih harus diuji dalam kondisi nyata di medan perang. Peresmian Steel Dome langsung mendapat perhatian dunia.

Amerika Serikat menyambut dengan hati-hati, menyatakan bahwa sistem ini bisa memperkuat pertahanan NATO, meskipun hubungan Ankara-Washington kerap naik-turun.

Israel memilih untuk tidak mengomentari secara resmi, tetapi analis militer di Tel Aviv menyebut bahwa Turki kini menjadi “kompetitor langsung” dalam pasar ekspor sistem pertahanan udara.

Rusia dan China melihat Steel Dome sebagai tanda bahwa Turki semakin mandiri dan tidak tergantung pada teknologi Barat. Bahkan, beberapa negara Timur Tengah seperti Qatar dan Pakistan disebut sudah menyatakan minat untuk membeli Steel Dome guna memperkuat sistem pertahanan mereka.

Selain memperkuat pertahanan dalam negeri, Steel Dome juga diharapkan menjadi produk ekspor unggulan Turki. Nilai kontrak potensial diperkirakan bisa mencapai miliaran dolar, mengingat banyak negara di kawasan Asia dan Afrika yang membutuhkan sistem pertahanan udara modern.

Industri pertahanan Turki sendiri terus berkembang pesat. Tahun 2024, ekspor pertahanan Turki mencapai lebih dari US$5 miliar, naik 30% dari tahun sebelumnya. Dengan hadirnya Steel Dome, angka tersebut diprediksi melonjak signifikan.

Meski klaim kemampuan Steel Dome terdengar menjanjikan, efektivitas sistem ini baru akan benar-benar terbukti saat diuji di medan tempur. Sejumlah analis menilai bahwa faktor paling menentukan bukan hanya teknologi, tetapi juga kecepatan logistik, pelatihan operator, dan integrasi dengan sistem pertahanan lain.

Beberapa pihak juga mempertanyakan biaya operasionalnya. Jika harga satu rudal interseptor terlalu mahal, maka efektivitas jangka panjang bisa terganggu, terutama dalam menghadapi serangan roket massal. qiuqiu99

Peresmian Steel Dome menandai babak baru ambisi Turki di kancah global. Dengan sistem pertahanan udara ini, Erdogan ingin menunjukkan bahwa negaranya tidak hanya mampu melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal, tetapi juga menempatkan Turki sebagai pemain utama dalam industri pertahanan dunia.

Apakah Steel Dome benar-benar bisa menyaingi Iron Dome milik Israel? Waktu dan ujian di medan perang akan menjadi jawaban sesungguhnya. Namun yang jelas, langkah ini semakin memperkuat posisi Turki sebagai kekuatan militer yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Related Posts

Nicolas Maduro Minta Dialog Setelah Terima Ancaman Trump

Hubungan diplomatik antara Venezuela dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyerukan dialog damai menyusul ancaman yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ancaman itu sontak menjadi…

Jet Tempur Malaysia Meledak di Udara setelah Alami Kecelakaan

Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Malaysia ketika sebuah jet tempur milik Angkatan Udara Diraja Malaysia (TUDM) dilaporkan meledak di udara usai mengalami kecelakaan teknis. Peristiwa Jet Tempur Malaysia meledak di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *