Ceramah Rizieq Shihab Menimbulkan Bentrok Antara FPI dan PWI LS

Suasana memanas terjadi di Lapangan Merdeka, Jakarta, setelah ceramah yang disampaikan oleh Rizieq Shihab dalam sebuah acara tabligh akbar berujung ricuh. Bentrok fisik dilaporkan pecah antara anggota Front Pembela Islam (FPI) dengan kelompok PWI LS (Pemuda Wawasan Indonesia Lintas Suku), menyebabkan puluhan orang luka-luka dan beberapa kendaraan rusak.

Acara yang awalnya bertujuan sebagai peringatan Tahun Baru Islam tersebut mendadak berubah menjadi ajang ketegangan setelah Rizieq Shihab menyampaikan seruan keras dalam ceramahnya yang dinilai provokatif oleh sebagian pihak.

Rizieq Shihab, yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang tegas dan lantang, dalam kesempatan itu menyuarakan kritik terhadap pihak-pihak yang dianggapnya “tidak peduli dengan nilai-nilai Islam” dan “mendorong liberalisme di tanah air.” Ia juga menyebutkan adanya kelompok-kelompok yang dinilainya “berusaha membungkam suara ulama.”

Ceramah Rizieq Shihab tersebut disambut takbir oleh ribuan pendukung yang hadir. Namun, tidak berselang lama, suasana mulai memanas ketika sekelompok anggota PWI LS yang juga hadir dalam lokasi menyuarakan protes secara terbuka terhadap isi ceramah tersebut.

Menurut saksi mata, protes itu awalnya berlangsung damai. Namun, ketegangan meningkat saat beberapa anggota FPI mendekati kelompok PWI LS dan terjadi adu mulut yang berujung saling dorong.

Rizieq Shihab

“Awalnya cuma saling sindir, tapi lama-lama mereka mulai saling melempar botol air dan kayu spanduk. Polisi yang berjaga sempat kewalahan karena massa makin tidak terkendali,” ujar Darto, salah satu warga yang berada di lokasi.

Situasi tak terkendali terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Bentrokan pecah antara kedua kelompok yang saling menyerang menggunakan batu, tongkat, dan benda tumpul lainnya. Sejumlah kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi menjadi sasaran amukan massa.

Baca Juga: Prabowo Subianto Bebaskan Tarif Produk Amerika Serikat Masuk ke Indonesia

Polisi anti huru hara yang diturunkan dari Polda Metro Jaya segera mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon untuk membubarkan massa. Menurut laporan resmi kepolisian, setidaknya 32 orang luka-luka, termasuk beberapa anggota polisi, dan 15 orang diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Iman Santoso, menyatakan bahwa pihaknya akan memproses hukum siapapun yang terbukti memicu kekerasan. “Kami tidak akan mentolerir aksi anarkis. Semua pihak yang melanggar hukum akan kami tindak sesuai prosedur,” tegasnya dalam konferensi pers.

Ketua Umum PWI LS, Amarullah Bawazier, menyayangkan tindakan FPI yang dinilainya agresif dan tidak menghormati keberagaman pendapat. “Kami hadir dengan damai, hanya menyampaikan keberatan terhadap narasi yang kami anggap intoleran. Tapi justru diserang secara fisik. Ini jelas mencederai demokrasi dan kebebasan berekspresi,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara FPI, Ustaz Harun Maulana, membantah bahwa pihaknya memulai bentrok. Ia menuding kelompok PWI LS datang dengan niat mengacaukan acara dan tidak menghormati ulama. “Kami tidak pernah mengajak ribut. Tapi kalau datang membawa niat buruk dan provokasi, jangan salahkan kalau ada reaksi dari umat,” katanya.

Pemerintah, melalui Kementerian Dalam Negeri, mengeluarkan imbauan kepada semua organisasi masyarakat agar menahan diri dan menghindari retorika yang dapat memecah belah masyarakat.

Pengamat sosial dan keagamaan dari Universitas Indonesia, Dr. Siti Rahmawati, menyebut insiden ini sebagai bukti bahwa retorika keagamaan yang terlalu keras tanpa konteks bisa memicu ketegangan sosial. “Kita harus sangat berhati-hati ketika tokoh agama bicara di ruang publik. Apalagi di tengah masyarakat yang plural dan rawan perpecahan seperti Indonesia,” ujarnya.

Ia menyarankan agar pemerintah memperketat pengawasan terhadap acara keagamaan yang berpotensi memancing konflik horizontal. Insiden ini langsung menjadi topik hangat di media sosial. Tagar seperti #BentrokFPI, #TablighAkbarRizieq, dan #DamaiTanpaKekerasan trending di platform X (dulu Twitter) dan Instagram.

Sebagian warganet menyayangkan kejadian tersebut dan meminta agar semua pihak mengedepankan dialog. Namun, tak sedikit pula yang membela Habib Rizieq dan menyalahkan PWI LS karena dianggap tidak menghormati acara keagamaan. vipqiuqiu99

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki pihak yang menjadi pemicu utama bentrokan. Sementara itu, tokoh masyarakat dan ulama dari berbagai organisasi Islam menyerukan agar konflik ini tidak diperpanjang dan semua pihak kembali mengedepankan ukhuwah serta kedamaian.

Acara tabligh akbar berikutnya yang akan digelar di beberapa kota besar pun kini dalam pengawasan ketat aparat keamanan guna mencegah insiden serupa. Insiden ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak akan pentingnya menjaga persatuan, saling menghormati, dan menghindari provokasi yang dapat merusak tatanan sosial Indonesia yang majemuk.

Related Posts

Kasus Kematian Arya Daru Ada Kejanggalan, Fakta atau Opini ?

Publik dikejutkan oleh kabar meninggalnya seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru, yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya nomor 105. Kematian mendadak tersebut menimbulkan berbagai spekulasi, terlebih…

Prabowo Subianto Bebaskan Tarif Produk Amerika Serikat Masuk ke Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi mengumumkan kebijakan pembebasan tarif bea masuk bagi sejumlah produk asal Amerika Serikat. Keputusan ini disampaikan dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan Presiden AS,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *