Asnawi dan Arhan, Duet Andalan Era Shin Tae-yong Jarang Terpanggil

Di bawah kepemimpinan pelatih baru Patrick Kluivert, Timnas Indonesia mengalami pergeseran filosofi dan komposisi skuad yang signifikan. Duet bek sayap yang ikonik dan tak tergantikan di era Shin Tae-yong, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan. Asnawi dan Arhan kini semakin jarang mendapat panggilan atau terpinggirkan dari pilihan utama.

Perubahan drastis ini mencerminkan gaya kepelatihan Kluivert yang menuntut kualitas, konsistensi di klub, dan persaingan ketat, terutama dengan masuknya gelombang pemain diaspora dan naturalisasi.

Patrick Kluivert telah memberikan sinyal jelas bahwa ia memprioritaskan pemain yang memiliki menit bermain reguler dan performa konsisten di level klub, sebuah standar yang sulit dipenuhi oleh Asnawi dan Arhan dalam beberapa waktu terakhir.

Asnawi dan Arhan

Baca Juga: Gabung Lille, Calvin Verdonk Puji Fans Indonesia di Media Prancis

1. Pratama Arhan: Tergeser oleh Kualitas Eropa

    Di posisi bek sayap kiri, Arhan kini menghadapi persaingan paling sengit.

    • Minimnya Menit Bermain Klub: Arhan dilaporkan hanya mencatatkan waktu bermain yang sangat minim bersama klubnya, Bangkok United di Thai League 1. Kurangnya jam terbang kompetitif ini menjadi pertimbangan utama Kluivert.
    • Pilihan Kluivert: Kluivert lebih memilih pemain yang bermain reguler di level yang lebih tinggi atau memiliki konsistensi, seperti Calvin Verdonk (yang bermain di Ligue 1 Prancis), Shayne Pattynama, Dean James, dan Yance Sayuri. Kehadiran Verdonk, khususnya, menawarkan dimensi teknis dan pengalaman Eropa yang lebih disukai Kluivert.

    2. Asnawi Mangkualam: Kehilangan Status Kapten dan Bek Sayap Kanan

      Nasib Asnawi, yang sebelumnya adalah kapten dan pemimpin tim, tidak jauh berbeda.

      • Persaingan Bek Kanan Melimpah: Posisi Asnawi di bek sayap kanan kini diisi oleh pemain-pemain yang juga bermain di liga Eropa dan liga Asia Tenggara yang sangat kompetitif. Pesaingnya termasuk Kevin Diks (Bundesliga/Liga Belanda), Sandy Walsh (Buriram United), Eliano Reijnders, dan Yakob Sayuri.
      • Tidak Konsisten di Klub: Sama seperti Arhan, Asnawi juga tidak selalu menjadi pilihan utama di klubnya, Port FC (Thai League 1), yang membuat tingkat kebugaran dan match fitness-nya diragukan untuk bersaing di level internasional.

      Transisi kepelatihan dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert membawa perubahan mendasar dalam filosofi skuad.

      • Prioritas Performance daripada Loyalitas: Jika Shin Tae-yong kerap mempertahankan pemain kunci yang loyal meskipun performanya menurun, Kluivert cenderung fokus pada performa dan data terbaru. Pemasukan pemain diaspora berdarah Indonesia yang bermain di liga-liga Eropa memberikan Kluivert banyak opsi yang secara teknis dianggap lebih siap.
      • Keseimbangan Taktik: Kluivert, sebagai salah satu legenda Belanda, dikenal mengedepankan taktik yang lebih struktural dan berbasis penguasaan bola. Dalam sistem ini, bek sayap harus memiliki ketenangan teknis yang tinggi saat build-up serangan dari belakang, sesuatu yang mungkin ditawarkan lebih baik oleh pemain seperti Kevin Diks dan Calvin Verdonk. qiuqiu99

        Kondisi ini memaksa Asnawi dan Arhan untuk menunjukkan performa luar biasa di klub masing-masing jika ingin kembali mendapatkan kepercayaan. Bagi Timnas Indonesia, ini menandai era baru di mana persaingan untuk setiap posisi, bahkan untuk para veteran, telah mencapai titik tertinggi.

        Related Posts

        Gabung Lille, Calvin Verdonk Puji Fans Indonesia di Media Prancis

        Kabar membanggakan datang dari dunia sepak bola Indonesia. Bek keturunan, Calvin Verdonk, resmi bergabung dengan klub Ligue 1 Prancis, Lille OSC. Kepindahannya ini tidak hanya disambut hangat oleh publik sepak…

        Debut Mauro Zijlstra, Timnas Indonesia Menang Telak 6-0 atas Chinese Taipei

        Timnas Indonesia memulai laga persahabatan internasional dengan hasil gemilang. Bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, 5 September 2025, skuad Garuda berhasil menghancurkan Chinese Taipei dengan skor telak 6-0, Jumat…

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *