
Harapan Rex Regum Qeon (RRQ) untuk mencetak sejarah sebagai juara back to back di ajang Valorant Pacific Stage 2 harus pupus setelah ditumbangkan oleh rival kuat mereka, Paper Rex (PRX). Dalam pertandingan final yang digelar pada Minggu (31/8), PRX tampil solid dan berhasil mengunci kemenangan dengan skor 3-1, sekaligus memastikan diri sebagai Champions baru di kawasan Pacific.
Pertarungan ini tidak hanya menjadi duel perebutan trofi, tetapi juga laga penuh gengsi antara dua tim yang sama-sama memiliki basis penggemar besar di Asia Tenggara. RRQ, yang sebelumnya menjadi juara di Stage 1, datang dengan status favorit. Namun, PRX membuktikan diri sebagai lawan tangguh yang siap meruntuhkan dominasi sang raja.
Map pertama dibuka di Ascent, salah satu peta favorit RRQ. Sejak awal, kedua tim langsung menunjukkan permainan agresif. RRQ sempat unggul di paruh pertama berkat aksi gemilang sang duelist, David “xffero” Monangin, yang berhasil mencetak clutch penting. Namun, PRX tampil konsisten di babak kedua. Dengan strategi retake yang rapi, PRX sukses membalikkan keadaan dan menutup map dengan skor 13-10 untuk keunggulan awal.
Kekalahan di map pertama membuat RRQ sedikit tertekan, meski sorakan suporter Indonesia yang memadati arena sempat memberikan dorongan moral.
Map kedua dimainkan di Bind, dan kali ini RRQ menunjukkan mental juara mereka. Permainan agresif dari Hiro dengan agent Raze serta support rapih dari 2ge membuat RRQ tampil dominan sejak awal. Mereka berhasil memanfaatkan kontrol area dan mengeksekusi site dengan sempurna.

PRX sempat mencoba bangkit melalui permainan disiplin f0rsakeN, namun RRQ terlalu kuat di map ini. Skor akhir 13-7 membuat kedudukan menjadi imbang 1-1, sekaligus membuka harapan bagi RRQ untuk mempertahankan gelar.
Namun, titik balik pertandingan terjadi di map ketiga, Lotus. PRX tampil sangat disiplin dengan rotasi cepat dan komunikasi solid. mindfreak menjadi bintang di map ini, dengan beberapa clutch krusial yang berhasil mematahkan momentum RRQ.
RRQ, yang tampak kehilangan ritme, sering melakukan kesalahan koordinasi. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh PRX, yang akhirnya menutup map ketiga dengan skor 13-8, kembali unggul 2-1.
Baca Juga: Debut Perdana Skylar, ONIC Sapu Bersih Dewa United 2-0
Map keempat dimainkan di Split, yang ternyata menjadi arena penentuan. RRQ mencoba bermain sabar dengan setup bertahan, tetapi PRX tidak memberi ruang sedikit pun. Kombinasi agresif f0rsakeN dan strategi entry cepat PRX membuat RRQ kewalahan.
Meskipun fl1pzjder sempat memberi perlawanan dengan beberapa highlight individu, hal itu belum cukup untuk membendung dominasi PRX. Pertandingan akhirnya ditutup dengan skor 13-6, dan PRX memastikan kemenangan 3-1 atas RRQ.
Usai pertandingan, terlihat ekspresi kecewa dari para pemain RRQ. Mereka sempat digadang-gadang mampu menorehkan sejarah sebagai tim pertama yang back to back juara di Pacific. Namun, perjalanan mereka kali ini harus terhenti di tangan Paper Rex, tim yang memang dikenal konsisten di kancah internasional.
Pelatih RRQ, Jamess, menyebut bahwa meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, timnya sudah memberikan yang terbaik.
“Anak-anak sudah bermain maksimal. Paper Rex memang tampil lebih solid hari ini. Kekalahan ini jadi pelajaran berharga untuk kami menatap Champions nanti,” ujarnya.
Bagi PRX, kemenangan ini menjadi bukti bahwa mereka masih menjadi salah satu tim Valorant terbaik di kawasan Asia Pasifik. Kapten PRX, Benkai, menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan hasil kerja keras tim dan dukungan penuh fans.
“Kami tahu melawan RRQ tidak akan mudah, tapi kami sudah menyiapkan strategi matang. Terima kasih untuk semua dukungan fans, ini kemenangan kita bersama,” ucap Benkai.
Dengan hasil ini, PRX tidak hanya membawa pulang trofi, tetapi juga mengamankan tiket ke ajang Valorant Champions 2025 dengan penuh percaya diri.
Meski gagal mempertahankan gelar, perjalanan RRQ di Pacific Stage 2 tetap mendapat apresiasi besar. Mereka membuktikan diri sebagai salah satu kekuatan baru di kancah Valorant, terutama dengan komposisi pemain muda yang semakin matang.
Kesempatan untuk menebus kegagalan masih terbuka lebar di ajang Valorant Champions 2025 yang akan digelar akhir tahun ini. Jika mampu memperbaiki konsistensi dan meminimalisir kesalahan, RRQ diyakini masih bisa berbicara banyak di turnamen global tersebut. qiuqiu99
Final Valorant Pacific Stage 2 memperlihatkan bagaimana persaingan esports di kawasan Asia Pasifik semakin ketat. RRQ, yang sempat diunggulkan, harus mengakui keunggulan Paper Rex dengan skor 3-1. Kekalahan ini menggagalkan mimpi back to back champions bagi RRQ, namun juga membuka babak baru di mana PRX kembali menunjukkan dominasinya.
Dengan kemenangan ini, PRX menegaskan diri sebagai raja baru Pacific, sementara RRQ bertekad untuk bangkit dan membalas di panggung dunia. Satu hal yang pasti, duel kedua tim ini akan terus menjadi tontonan paling ditunggu di dunia Valorant.