
PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan Honda PCX Electric sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung transisi kendaraan berbasis energi fosil menuju kendaraan ramah lingkungan. Peluncuran ini menjadi langkah strategis Honda dalam menyambut era elektrifikasi otomotif di Indonesia yang terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Peluncuran Honda PCX Electric dilakukan di Jakarta dan dihadiri oleh sejumlah petinggi AHM, perwakilan pemerintah, serta berbagai komunitas otomotif. Motor ini hadir sebagai salah satu solusi mobilitas masa depan dengan mengandalkan tenaga listrik sepenuhnya, tanpa menghasilkan emisi gas buang.
Honda PCX Electric hadir dengan desain elegan yang tetap mempertahankan ciri khas dari keluarga PCX, namun dengan sentuhan futuristik yang lebih kuat. Garis bodi tampak lebih aerodinamis dan modern, dengan lampu depan LED yang tajam serta panel bodi yang ramping dan minimalis. Logo “Electric” yang tersemat di beberapa bagian bodi turut menegaskan identitas ramah lingkungan dari motor ini.
Honda menyatakan bahwa desain PCX Electric sengaja dibuat agar tidak terlalu “alien” bagi konsumen Indonesia, sehingga tetap terasa familiar namun tetap mencerminkan kemajuan teknologi.
Ditenagai oleh motor listrik bertenaga 4,2 kW, Honda PCX Electric mampu melaju dengan kecepatan maksimum hingga 60 km/jam. Meskipun tidak dirancang untuk kecepatan tinggi, motor ini cukup ideal untuk penggunaan harian di wilayah urban dan suburban.
Motor ini menggunakan sistem baterai ganda jenis Lithium-ion dengan kapasitas 50,4V yang bisa dilepas pasang (removable). Kedua baterai ini disematkan di bawah jok dan memberikan jarak tempuh sekitar 60 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Baterai dapat diisi ulang melalui charger khusus yang disediakan oleh Honda dan memakan waktu sekitar 4 jam untuk mencapai kapasitas penuh.

Salah satu fitur unggulan dari PCX Electric adalah penggunaan sistem Honda Mobile Power Pack (MPP) yang memungkinkan pengguna untuk mengganti baterai kosong dengan baterai penuh di stasiun penukaran baterai. Sistem ini tengah dikembangkan bersama beberapa mitra kerja dan diharapkan akan tersedia luas dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan menggunakan motor listrik, Honda PCX Electric tidak menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), sehingga menjadi kendaraan yang sangat ramah lingkungan. Ini sangat sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon serta mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Selain itu, biaya operasional PCX Electric juga jauh lebih rendah dibandingkan motor konvensional berbahan bakar bensin. Biaya pengisian baterai hanya berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000 untuk satu kali pengisian penuh, jauh lebih hemat dibandingkan pengisian bensin. Ditambah dengan minimnya kebutuhan perawatan mesin, pengguna bisa menghemat pengeluaran secara signifikan dalam jangka panjang.
Peluncuran Honda PCX Electric juga mendukung program pemerintah dalam mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Pemerintah telah memberikan berbagai insentif, termasuk pembebasan pajak kendaraan bermotor, subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, serta pembangunan infrastruktur pengisian daya.
Direktur Marketing AHM, Thomas Wijaya, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa Honda siap berkontribusi dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik nasional. “Kami menyambut positif langkah pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kendaraan listrik. Honda PCX Electric menjadi salah satu bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung upaya tersebut,” ujarnya.
Untuk tahap awal, Honda PCX Electric akan tersedia secara terbatas melalui skema penyewaan (leasing) kepada perusahaan dan instansi pemerintah sebagai uji coba operasional. Honda ingin memastikan bahwa kendaraan ini digunakan secara optimal dan mendapatkan umpan balik dari para pengguna awal sebelum dipasarkan secara massal kepada masyarakat umum.
Namun, AHM juga telah mengisyaratkan bahwa penjualan ritel untuk konsumen individu akan mulai dilakukan pada kuartal pertama tahun 2026, dengan estimasi harga berada di kisaran Rp 45 juta – Rp 50 juta.
Meskipun peluncuran Honda PCX Electric disambut antusias, sejumlah tantangan masih menghadang. Infrastruktur pengisian daya yang belum merata, harga kendaraan listrik yang relatif tinggi, serta keterbatasan jarak tempuh menjadi perhatian utama konsumen.
Namun demikian, Honda optimistis bahwa dengan dukungan pemerintah, sektor swasta, serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap pentingnya menjaga lingkungan, adopsi kendaraan listrik akan tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
“Honda berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan produk terbaik bagi masyarakat. PCX Electric adalah langkah awal, dan kami akan terus memperluas jajaran motor listrik kami ke depannya,” kata Thomas Wijaya menutup pernyataannya. qiuqiu99
Dengan kehadiran Honda PCX Electric, pasar motor listrik di Indonesia dipastikan akan semakin semarak. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dengan gaya hidup modern dan kebutuhan mobilitas sehari-hari. Masa depan transportasi di Indonesia pun perlahan tapi pasti, mulai bergerak ke arah yang lebih hijau.